Sabtu, 20 Agustus 2016

Sejarah desa cikeusal

  

     Desa cikeusal lahir pada jaman belanda sekitar tahun 1891 M. Pada saat itu ada beberapa etnis cina dari cirebon yang mengungsi dan menyelamatkan diri ke kampung-kampung yang diantaranya ada yang singgah ke kampung ini. keluarga buyut maruyung atau buyut ilong yang pertamakali singgah ke desa cikeusal kampung ini di kelilingi oleh aliran sungai yang terkenal di wilayah kuningan timur yaitu sungai cisanggarung.
    Dulu para pedagang yang ingin berdagang kedesa sebrang harus melalui sungai cisanggarung. sehingga pada saat itu pedagang membuat rentetan bambu dan kayu sepanjang aliran sungai cisanggarung. Dari situlah orang-orang menyebut kampung tersbut "Bantarawi" (bantar=rentetan dan Awi=bambu)inilah asal muasal kampung Bantarawi.
    Dan disampig Kampung Bantarawi ada juga kampung-kampung yang disinggahi etnis-etnis cina dari cirebon seperti Kampung Cikeual,Kampung Manis dan Kampung Wage.
    Kemudian smakin banyaknya penduduk kampung bantarawi dan kampung-kampung lainya barsatu dan merubah nama menjadi Desa Cikeusal pada tahun 1929. Nama cikeusal itu sendiri berasal dari kata Ci= air dan keusal=sepet/kesad karena pada saat itu saat air yang diminum dari kampung cikeusal airnya berasa kesad.
    Hingga pada tahun 1981 terjadilah pemekaran Desa Cikeusal menjadi 4 bagian yaitu:
  1. Kampung Bantarawi menjadi Desa Cikeusal(induk)
  2. Kampung Cikeusal menjadi Desa Sukajaya
  3. Kampung Manis menjadi Desa Mulyajaya
  4. Kampung Wage menjadi Desa Mekarjaya
    Dan pada saat itu Desa Cikeusal masuk dalam wilayah Kecamatan Luragung. Lalu terjadi pemekaran di Kecamatan Luragung. sehingga Desa cikeusal dan 3 desa lainya masuk ke Kecamatan cimahi sampai sekarang.